Rabu, 20 Maret 2024

SITI KHADIJAH QUBRA - Part 2

KHADIJAH AL QUBRO BINTU KHUWAILID
part #2

Kini mimpi itu mungkin menjadi nyata, doa itu bisa terijabah. Khadijah akan menikah dengan Nabi yang ditunggu. Tapi bagaimana caranya... ??

Berhari-hari Khadijah memikirkan hal itu, dan ketika tekadnya telah bulat Khadijah mendatangi sahabat terdekatnya Nafisah.
" Kawan aku lihat pada diri Muhammad hal yang istimewa, tak kudapati pada diri selainnya. Ia begitu jujur dalam berkata, santun perangainya, mulia garis keturunannya. Aku telah mendengar dari budak lelakiku ucapan seorang ahli kitab, aku rasa Ia adalah seorang Nabi yang diberitakan para pendeta "
Cerita Khadijah kepada Nafisah.

Lantas apa yang membuatmu begitu gelisah, wahai Khadijah ???
Khadijah terdiam cukup lama sebelum memutuskan berbicara :
" Aku ingin jadi istrinya " jawab Khadijah
Hanya saja aku tak tahu bagaimana menyampaikan hal itu kepadanya.

Keduanya terdiam 
"Apakah kau memperkenankan aku mengaturkannya untukmu ??? suara Nafisah memecah keheningan panjang itu.

Khadijahpun tersenyum dan mengangguk
" Tentu... lakukanlah yang kau mau, kawan..."

Hari berikutnya mulailah Nafisah mencari tahu keberadaan Muhammad, mencari celah waktu yang tepat, hingga ketika dilihatnya Muhammad seorang diri iapun mendekatinya, menyapa dan memberanikan diri bertanya :

" Mengapa engkau belum menikah diusia ini, wahai Muhammad ???

Muhammad menunduk malu dan berujar :

" Aku tak punya cukup harta untuk melakukannya "

"Bagaimana jika engkau tak perlu memilikinya ?
Bagaimana jika diajukan kepadamu kecantikan, kemuliaan, harta dan garis keturunan ?
Apakah kau mau menerimanya ?

"Siapa yang kau maksudkan, wahai Nafisah ???

"Khadijah, kawanku itu " jawab Nafisah tanpa ragu.

Muhammad terdiam, wajahnya merona merah, kepalanya semakin menunduk semakin dalam.

"Bagaimana aku dapat melakukannya ???
tanyanya kemudian.

"Jika engkau setuju, serahkan urusan ini kepadaku, aku akan mengaturkannya untukmu.

Setelah mendapat persetujuan Muhammad, Nafisahpun bergegas memberi kabar gembira itu kepada Khadijah. Khadijahpun tidak membuang waktu segera menemui sendiri lelaki calon Nabi itu.

"Wahai putra pamanku.. melihat kebaikan akhlakmu, kejujuran ucapanmu dan keindahan perangaimu, aku tertarik untuk menikah denganmu. Jika engkaupun setuju, sampaikanlah kepada paman-pamanmu untuk mengusahakan hal itu".

Muhammad menyampaikan kepada pamannya Abu Thalib yang disambut dengan suka cita olehnya. Lalu Ia datang ke rumah Khadijah untuk menyampaikan jawaban atas pinangan tersebut.

Kini semua sudah setuju, tak ada lagi aral melintang di jalan mereka.
Saat itulah Khadijah menyampaikan hal yang Ia rasa penting untuk diketahui oleh calon suaminya :

"Wahai Muhammad... Sungguh demi Allah. Engkau harus tahu bahwa aku ingin menikah denganmu bukan karena berharap sesuatu, aku melakukannya karena kukira engkau adalah Nabi yang akan diutus, Rasul yang kedatangannya ditunggu dan diberitakan oleh para Rahib dan Pendeta. Dan jika itu benar, aku berharap engkau tidak menyia-nyiakan perbuatanku... ajaklah aku kepada Tuhan yang kelak akan mengutusmu itu".

Muhammad menjwab :

"Aku tidak tahu kebenaran ucapanmu itu, wahai Khadijah... Namun demi Allah, jika benar aku menjadi seperti yang kau kira, aku tidak akan menyia-nyiakanmu sampai kapanpun. Dan jika tidak, maka Tuhan yang engkau telah berbuat kebaikan ini karena-Nya Dia pasti tidak akan pernah menyia-nyiakanmu.

Akhirnya pernikahanpun dilangsungkan dengan penuh kegembiraan.

#BERSAMBUNG... 

dikutip dari buku : PILAR CAHAYA ( Kisah 4 sahabat mulia Nabi SAW)
karya : Halimah Alaydrus

Tidak ada komentar:

apa yang anda cari ?

SITI KHADIJAH QUBRA -# part 3

KHADIJAH AL QUBRO BINTU KHUWAILID. part #3   15 tahun berselang mereka dikaruniai 5 orang anak, 4 perpuan yang diberi nama Zainab, Umi K...