Selasa, 10 Desember 2024

SITI KHADIJAH QUBRA -# part 3

KHADIJAH AL QUBRO BINTU KHUWAILID.
part #3




15 tahun berselang mereka dikaruniai 5 orang anak, 4 perpuan yang diberi nama Zainab, Umi Kultsum, Ruqayyah, Fatimah dan seorang anak laki-laki bernama Qasim yang telah meninggal di usia balita. Tibalah apa yang sepanjang waktu dinantikan oleh Khadijah.

17 Ramadhan kala itu, Khadijah dikejutkan oleh kedatangan suaminya yang gemetar lututnya, menggigil tubuhnya, naik turun dadanya dan hanya bisa berucap:

"Selimuti aku, Khadijah... segera selimuti aku..." ucapnya dengan suara bergetar ( HR Bukhori )

Khadijah mendekap suaminya tanpa panik. Kematangan usia mengecap pahit manis kehidupan mengajarkan kepadanya kebijaksanaan menghadapi segala keadaan.
Dipapahnya sang suami menuju pembaringan, dan seperti perintahnya iapun menyelimuti lelaki yang sangat disayanginya itu dengan penuh kasih sayang.

Sang suami beberapa bulan belakangan ini memang memiliki kebiasaan yang tak wajar, ia senang menyendiri tak pernah tertarik dengan penyembahan berhala, pesta ataupun budaya jahiliyyah yang dilakukan kaumnya. Ia lebih memilih berdiam diri di gua Hira, bahkan hingga bermalam-malam. Khadijah sebagai istri yang baik selalu menyiapkan bekal dan terkadang mengantarkannya untuk sekedar memastikan keadaan.

Ditungguinya tubuh gemetar sang suami hingga reda. Waktu berselang dalam jeda, dinantinya suami bercerita dengan lebih leluasa.

"Khadijah... sewaktu aku tengah berbaring di gua Hira tadi, tiba-tiba seorang lelaki berdiri di hadapanku. Tak kukenali dia namun ia begitu putih pakaiannya dan begitu hitam rambutnya. Aku bangkit berdiri dengan bingung dan lelaki itu berkata :

"Bacalah... !!! wahai Muhammad" perintah lelaki itu tegas. Aku tidak mengerti dari mana ia mengenal namaku.

"Aku tidak dapat membaca" jawabku padanya.

Ia lalu maju ke arahku dan mendekapku erat, begitu eratnya sampai aku kehabisan nafas dan dadaku sesak, lalu melepaskan ku.

"Bacalah...!!! wahai Muhammad" perintahnya lagi.

Aku kembali menjawab :

"Aku tidak bisa membaca"

Ia mendekapku kembali lebih erat, membuat nafasku sesak dan kusangka aku akan mati karenanya. Ia lalu melepasku

"Bacalah...!!! wahai Muhammad" ulangnya lagi

Aku tak tahu harus menjawab apa, namun bukankah aku memang tidak bisa membaca.

Maka akupun kembali berkata :

"Aku tidak bisa membaca"

Iapun kembali mendekapku lebih erat, aku merasa yakin inilah kematian yang diceritakan orang-orang, namun ia melepaskanku kembali setelah aku nyaris kehabisan nafas. Dan dia kembali berkata :

"Bacalah...!!! wahai Muhammad"

Aku sudah begitu lelah hingga akupun bertanya padanya :

"Apa yang harus aku baca...???"

Ia menjawab :

"Bacalah...!!! demi nama Tuhanmu yang maha menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah dan demi nama Tuhanmu yang maha Agung, Ia telah mengajar manusia dengan pena, mengajarkan padanya yang belum dia tahu ( QS. Al-Alaq : 1-5 )

"Seketika itu juga Ia berpaling meninggalkanku dalam gagu, membiarkanku dalam gigil dan kejut tubuh. Tak tahu harus apa dan bagaimana untuk waktu yang cukup lama. Aku lalu berlari pulang"

Khadijah mendengarkan semua itu dengan seksama, lalu bertanya :

"Hingga kau gemetar ketakutan ini, apa yang kau takutkan wahai suamiku ??? Adakah kau khawatir telah diganggu oleh Jin atau makhluk halus lainnya ???

Sang suami mengangguk.

Sang istri yang telah mempersiapkan diri untuk hal semacam ini tersenyum dan berkata :

"Orang sepertimu tak akan dikecewakan Tuhan, wahai Muhammad... bukankah engkau selalu menyambung tali kekerabatan, menyantuni anak yatim, menjamu tamu dan menolong orang yang tertimpa kemalangan...???

Sungguh jawaban yang menenangkan. Ucapan yang mendamaikan, dalam keadaan takut, gelisah atau sedih, seseorang memang membutuhkan pujian. Khadijah tahu persis mengenai hal itu.

Setelah dirasa ketakutan suaminya hilang, dia lantas mengajak sang suami bertemu dengan Waraqah bin Naufal pendeta Nasrani saudara sepupu Khadijah.

Di hadapan sang pendeta, Khadijah meminta suaminya menceritakan apa yang telah dia alami di gua Hira. Waraqah mendengar dengan mata berbinar. Apa yang dinantinya sekian lama kini telah di depan mata.

"Muhammad... jika benar apa yang kau sampaikan kepadaku ini, ketahuilah...!!! Engkau telah didatangi oleh Annamus, Jibril sang penyampai wahyu Tuhan, malaikat yang pernah mendatangi nabi Musa AS, dan duhai Muhammad... itu artinya engkau adalah Nabi Umat ini, engkaulah sang utusan yang selama ini dinanti orang. Engkaulah yang dipilih menjadi penyampai wahyu Tuhan"

Diusapnya jenggot putih dan kulit mukanya yang renta, ia menarik nafas panjang. Seketika mata berbinar ya meredup dan berganti kesedihan, ia berkata penuh sesal :

"Andai saja aku masih muda saat ini, hingga dapat membantumu saat kaummu mengusirku"

Khadijah tak mampu menahan tanya :

"Apakah mereka akan mengusir Muhammad ??? ucapnya.

Kalian berdua harus tahu. Tidak ada seorang Nabi yang Tuhan pilih menjadi utusan kecuali Ia akan mendapat gangguan dan perlakuan jahat dari kaumnya" ucap sang pendeta tanpa ragu.

#BERSAMBUNG....

dikutip dari buku PILAR CAHAYA ( kisah 4 Sahabat Mulia Nabi SAW )

karya : Halimah Alaydrus

Jumat, 22 Maret 2024

CARA MEMBIBIT BIJI KURMA

Cara membibit biji kurma.

Kurma dengan nama ilmiahnya Phoenix dactylifera pada umumnya tumbuh di daerah kawasan Timur tengah dan Sebagian Afrika. Sehingga Buah Kurma jadi makanan pokok di kawasan Timur tengah dan Afrika Utara. Jika dilihat dari daerah tempat tumbuhnya, Kurma lebih banyak tumbuh di daerah Padang pasir. Seiring dengan semakin berkembangnya zaman tentu penelitian tentang Kurma juga tak luput dari itu. Sehingga saat ini kurma tidak lagi hanya tumbuh di Timur tengah dan Afrika namun sudah banyak yang tumbuh di daerah Tropis seperti Thailand dan Indonesia. Berikut cara membibit biji kurma.




Yang perlu diperhatikan saat Proses pembibitan biji Kurma adalah : 1. Memilih Biji kurma yang berkualitas 2. Membersihkan biji kurma 3. Bahan bahan yang disiapkan 4. Proses kecambah 5. Proses pemindahan ke polibek 1. Memilih Biji kurma yang berkualitas Yang perlu diperhatikan dalam memilih Biji adalah memlih biji yang benar benar tua dan besar. 2. Membersihkan (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); biji kurma Cucilah biji kurma sampai benar-benar bersih, sampai kulit Ari yang licin terkupas habis. 3. Bahan bahan yang disiapkan. - Tupperware atau bisa juga menggunakan Baskom atau Panci - Tissue - Air bersih - Kain berwarna hitam ( gelap ) 4. Proses kecambah. Setelah Biji kurma dicuci bersih, selanjut- nya menyiapkan wadah untuk tempat proses kecambah. Ambil Tupperware lalu didalamnya dilapisi Tissue dengan keteba- lan lebih kurang 2 CM, disusun rata. Kemudian Tupperware diisi air hingga membasahi seluruh lapisan tissue. Susunlah biji kurma di atas lapisan tissue Tersebut dengan posisi biji tengkurap ( bagian biji yang tebelah menghadap kebawah ) Selanjutnya tutup Tupperware, setelah itu bungkus dengan kain hitam agar tidak ada cahaya yang menembus masuk ke dalam bibit.



Lama Proses kecambah biasanya 14 hari. 5. Proses pemindahan ke polibek Dalam waktu 14 hari, buka Tupperwarenya Jika Biji kurma sudah keluar akarnya ber- arti sudah saatnya untuk dipindahkan ke polibek. pemindahan dengan hati- hati karena akarnya sangat mudah patah. Buatlah lubang di media tanam meng- gunakan ibu jari. Lubangnya jangan terlalu dalam. Setelah semua kecambah biji kur- ma sudah berada di polibek, simpanlah Polibek di tempat yang sejuk dan lembab. Lakukan penyiraman rutin. Demikian cara membibit biji kurma, semoga bermanfaat. Untuk lebih jelasnya simak video berikut ini


Rabu, 20 Maret 2024

10 SERUAN BUMI KEPADA MANUSIA SETIAP HARI

https://www.youtube.com/channel/UC2gBCeaCtdCz5jR4aed0WSw"> link YouTube : Ahmad Ramadhan Channel

1. Wahai anak Adam, berjalanlah diatas   perutku, namun ingatlah bahwa kelak kau akan dimasukkan kedalamnya.
2. Wahai anak Adam, engkau melakukan maksiat di atas punggungku, namun ingatlah bahwa kelak engkau akan diazab didalam perutku.
3. Wahai anak Adam, engkau tertawa terbahak bahak diatas perutku, namun ingatlah bahwa kelak engkau akan menangis dalam perutku.
4. Wahai anak Adam, ketahuilah bahwa engkau bergembira diatas punggungku, namun kelak engkau akan kecewa di dalam perutku.
5. Wahai anak Adam, engkau telah mengumpulkan harta diatas punggungku, namun ingatlah bahwa kelak engkau akan menyesal di dalam perutku.
6. Wahai anak Adam, engkau makan benda yang haram diatas punggungku, namun ingatlah bahwa kelak engkau akan dimakan oleh ulat di dalam perutku.
7. Wahai anak Adam, engkau berbuat angkuh diatas punggungku, namun ingatlah bahwa kelak engkau akan dihinakan di dalam perutku.
8. Wahai anak Adam, engkau berlari dengan riang di atas punggungku, namun ingatlah bahwa kelak engkau akan jatuh dalam perutku dalam keadaan duka cita.
9. Wahai anak Adam, engkau hidup di alam dunia bersinarkan cahaya matahari, bulan dan bintang diatas punggungku, namun ingatlah bahwa kelak engkau akan tinggal dalam kegelapan di dalam perutku.
10. Wahai anak Adam, engkau hidup di atas punggungku beramai-ramai, namun ingatlah bahwa kelak engkau akan hidup seorang diri di dalam perutku.
# Qalam Sayyidina Anas bin Malik
# sumber : buku Rahasia Sukses hal.35
   Karya Abdul Qadir Umar Mauladdawilah

Qalam Shalihin

Qalam Shalihin



muhammadwahbie Ada yang mulia karena harta,
Ketika jatuh miskin ia tak lagi mulia.

Ada yang mulia karena pangkat, ketika ia dipecat ia tak lagi mulia.

Ada yang mulia karena ilmu,
Ketika hilang ingatannya ia tak lagi mulia.

Ada yang mulia karena akhlak,
Ketika tak lagi berakhlak ia tak lagi mulia.

Dan Rasulullah Saw mulia karena Allah memuliakannya.
Maka siapa dan apa kiranya yang dapat menurunkan kemuliaannya ....???

Biji Rambutan Ampuh mengobati Diabetes

DIABETES BISA DISEMBUHKAN HANYA DENGAN BIJI RAMBUTAN, CARA INI SUDAH TERBUKTI AMPUH, LEBIH DARI 17.542 ORANG SEMBUH,

Pemakaian biji rambutan untuk membebaskan penderitaan kencing manis tahap 2 sudah terbukti manjur. Kajian yang dilakukan di Eropa sudah menunjukkan bahwa biji rambutan sukses membebaskan 17, 542 orang penderita diabetes step 2 di semua dunia pada tahun 2014. Kita rakyat Indonesia cukup bersyukur kerana mempunyai buah itu dinegara sendiri.

#Langkah_penggunaannya.

1. Ambillah 5 biji (seeds) rambutan, bisa lebih.

2. Goreng (disangrai) tanpa minyak menggunakan api sedang tidak boleh terlalu besar karena nantinya biji rambutan bisa gosong.

3. Tumbuk sampai hancur jadi tepung.

4. Campur dengan air hangat (bisa juga air panas)

5. Awal pemakaian 1 gelas 1 sendok (bila terbiasa 2 sendok )

6. Minumlah 2 kali dalam sehari secara rutin untuk mendapatkan hasil yang optimal.

7. Jika anda kurang suka dengan rasanya maka anda bisa menambahkan gula jawa atau gula batu, madu dan daun sereh untuk mendapatkan rasa dan aroma yang lebih enak

Kurangi ketergantungan pada insulin serta obat-oabatan farmasi. Penyakit kencing manis kebanyakan membuat pasien merasa cemas, jika lihat penurunan berat tubuhnya. Jangan sampai khawatir, karena kehilangan berat tubuh itu, yaitu cara tubuh berikan isyarat pada otak, untuk kita merubah kebiasaan hidup serta pola makan kita sehari-hari..
Makanlah makanan yang sehat.

Diabetes step 2 tidaklah hukuman mati pada penderitanya. Lakukanlah dengan meminum ramuan dari biji rambutan yang tercantum di atas, InshaAllah, kita bakal sembuh dari diabetes.

Selalulah kita bermohon berharap kesehatan hanya kepada Allah SWT dengan tetap berikhtiar dari ilmu dan petunjuk Allah SWT.

Semoga Allah meridloi upaya2 kita...
Aamiin...

Sumber: Google
Masih banyak manfaat mengenai biji rambutan.

Nasab Al Habib Umar bin Hafidz

NASAB / SANAD
AL HABIB UMAR BIN HAFIDZ



Beliau adalah al-Habib ‘Umar putera dari Muhammad putera dari Salim putera dari Hafiz putera dari Abd-Allah putera dari Abi Bakr putera dari‘Aidarous putera dari al-Hussain putera dari al-Shaikh Abi Bakr putera dari Salim putera dari ‘Abd-Allah putera dari ‘Abd-al-Rahman putera dari ‘Abd-Allah putera dari al-Shaikh ‘Abd-al-Rahman al-Saqqaf putera dari Muhammad Maula al-Daweela putera dari ‘Ali putera dari ‘Alawi putera dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad putera dari ‘Ali putera dari Muhammad Sahib al-Mirbat putera dari ‘Ali Khali‘ Qasam putera dari ‘Alawi putera dari Muhammad putera dari ‘Alawi putera dari ‘Ubaidallah putera dari al-Imam al-Muhajir to Allah Ahmad putera dari ‘Isa putera dari Muhammad putera dari ‘Ali al-‘Uraidi putera dari Ja’far al-Sadiq putera dari Muhammad al-Baqir putera dari ‘Ali Zain al-‘Abidin putera dari Hussain sang cucu laki-laki, putera dari Fatimah al-Zahra puteri dari Rasul Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Kunjungi youtubku 
https://www.youtube.com/channel/UC2gBCeaCtdCz5jR4aed0WSw

9 Wasiat Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA kepada anaknya

1. Bertakwalah kalian kepada Allah dan jangan mati kecuali dengan bekal Islam 2. Berpegang teguhlah dengan tali Allah dan jangan bercerai berai. 3. Aku dengar dari Lisan Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda : Menjalin hubungan silaturahmi itu lebih baik daripada Sholat dan Puasa. 4. Jagalah Al-Qur'an jadilah orang-orang pertama yang mengamalkan kandungannya. 5. Jagalah orang-orang yang fakir dan miskin, sertakan mereka dalam kehidupan dan dalam harta benda kalian. 6. Anak-anakku, jangan pernah takut cacian dalam berjuang di jalan Allah SWT. 7. Perintahkan kebaikan dan cegahlah kemungkaran 8. Berkatalah kepada sesama manusia dengan kata-kata yang baik seperti ng Allah perintahkan 9. Saling sambungkan hati kalian dan jangan saling membelakangi.

CARA MERUQIYAH ANAK YANG MALAS BELAJAR

......CAra meruQiyah anak yg malas untuk belajar...
Ambil air hujan segelas,..kalau tidak ada ambillah air sumur segelas,..
Kemudian bacakan surah Al-Alaq ayat 1_5 sebanyak 11 kali
بسم الله الرحمن الرحيم ..
اقرأ باسم ربك الذي خلق(.1)خلق الانسان من علق(2)اقرأ وربك الأكرم(3)الذى علم بالقلم(4)علم الانسان مالم يعلم.(5)
Lalu tiupkan ke gelas tersebut 3kali
Dan minumkan ke anak yg bersangkutan .Dengan izin Allah Ta'ala anak tersebut tidak nakal dan semangat belajar...
Lakukan samapai beberapa kali
,bagi yang ingin mengamalkan silahkan ucapkan "Qobiltu"..
Al habib umar bin salim bin Hafidz..

https://www.youtube.com/channel/UC2gBCeaCtdCz5jR4aed0WSw

ahmadramadhanonline.wordpress.com

KUNCI MENGHILANGKAN KESEDIHAN DAN KEGUNDAHAN

KUNCI MENGHILANGKAN KESEDIHAN DAN KEGUNDAHAN


Ketahuilah bahwa yang dapat menghilangkan kesedihan dan kegundahan yang ada dalam diri kita adalah dengan membaca riwayat perjalanan hidup kaum Shalihin dengan penuh perhatian(Manaqib)
Serta melatih diri untuk senantiasa meneladani mereka.
(Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi Ra)

Siti Khadijah Al Qubra #part 5

Sebagai Istri Khadijapun teruji kesetiaannya


"Duhai Rasulullah... hilangkanlah segala perasaan itu, Jangankan sekedar harta, sebab seluruh tenaga, waktu,rasa, hidup dan matiku telah kupersembahkan untuk Allah dan Rasulnya"



                  Andai saja engkau dengar perbincangan suami istri itu pada suatu malam dimasa masa tersulit yang dialami keduanya. Masa dimana Nabi dan keluarganya diasingkan kaum Quraisy. Hingga tak ada makanan yang bisa mereka peroleh kecuali dengan sembunyi dan tidurpun hanya beralaskan pelepah kurma, yang tak dapat menghangatkan tubuh dimusim dingin.
"Aku merasa malu kepadamu wahai Khadijah.." sang suami membuka percakapan
"Dan mengapa pula Enkau merasa begitu wahai Rasulullah ?" Tanya Khajidah
"Sebab aku menikahimu dan engkau mulia di kaummu, kini kau dicaci maki mereka. Aku menikahimu dan kau kaya raya, semua yang kau inginkan tersedia. Kini kau makan alakadarnya, bahkan sering kali harus menahan lapar diwaktu yang lama"
Sang istri memandang wajah suaminya penuh cinta, mengingatkan bahwa bahagianya bukan terletak dari gelimang harta, dianggap mulia dari kaum yang tidak mengenal Tuhannya.
Bahagianya terletak dari kebersamaan dengan sang tercinta, bahagianya ada pada pengorbanan dalam membela agama.maka Khadijah menjawab:
"Duhai Rasulullah... hilangkanlah segala perasaan itu, Jangankan sekedar harta, sebab seluruh tenaga, waktu, rasa, hidup dan matiku telah kupersembahkan untuk Allah dan Rasulnya"Alangkah indahnya ucapan itu.Sungguh tulus hati dan jiwanya dalam pembuktian cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Hingga para ahli sejarah menyimpulkan tentang tokoh kita ini "Dia adalah seorang istri yang tidak pernah berkata "tidak" pada suaminya". Baginya.... untuk sang tercinta kata "tidak" telah hilang dalam kamus hidupnya.
Begitulah Khadijah sang istri setia, orang pertama beriman, wanita mulia yang teruji kesabarannya, kebijaksanaan dan keimanannya. 

Disaat Siti Khadijah wafat disambut ribuan bidadari yang menunggu pemimpin mereka dari muka bumi.
Jenazah Siti Khadijah diurusi sendiri oleh Rasulullah SAW, memandikan, mengkafani dan menguburkannya. Bahkan Rasulullah SAW. masuk ke liang lahat melepas istrinya. Pada saat itu Sholat jenazah belum disyariatkan.
         Kepergian Siti Khadijah meninggalkan luka dan kesedihan yang mendalam bagi sang suami Muhammad SAW. Kesedihan itu tak bisa Beliau sembunyikan, bahkan Beliau terlihat jarang keluar rumah.
Cintanya kepada Siti Khadijah memang tiada dua bahkan kelak hingga Beliau beristri beberapa orang.
Nama Siti Khadijah masih sering disebut-sebut sehingga membuat Sayidah Aisyah cemburu, dengan terang terangan berkata " Aku tidak pernah mencemburui Istri-istri nabi yang lain, aku malah cemburu dengan Siti Khadijah meskipun aku tidak pernah bertemu dengannya. Karena tidak ada hari berlalu kecuali menyebut namanya, terkadang Nabi menyembelih kambing dan dibagikan kepada teman teman Siti Khadijah".(HR : Bukhari )

Siti Khadijah Al Qubra

Siti Khadijah Al qubra #part4

        Apa yang disampaikan oleh Pendeta Warakah benar adanya. Meski nabi Muhammad adalah seseorang yang sangat dikasihi kaum Quraisy dan sangat mereka percaya, keadaan menjadi bersebrangan tatkala ia menyampaikan wahyu Tuhan. Al Amin yang sangat terpercaya itu kini didustakan, Muhammad yang tercinta itu kini dicaci maki, ia yang dulu dipuja kini disakiti dan dibenci.

        Namun Khadijah sang istri, orang pertama yang berikrar iman kepada nabi ini selalu setia menemani, menguatkannya dikala sedih, mendukung dan berkorban dengan harta, tenaga, fikiran dan apapun yang dimiliki.
Khadijah tak pernah membiarkan Nabi Muhammad SAW merasa sendiri.
Khadijah pulalah yang dengan ilmu dan pengetahuan yang diliki mampu memberi solusi saat masalah dialami Nabi.
Seperti menghadapi kekhawatiran Nabi dalam membedakan antara Malaikat dan setan.
"Kalau kau melihat makhluk itu kembali, panggil aku" pinta Khadijah sesudah mendengar keluh Nabi.
Suatu hari Nabi kembali melihatnya, beliau segera memanggil sang istri. Ia datang dan duduk di atas pembaringan.
"Duduklah di samping kananku, wahai suamiku...!!! Pinta Khadijah kepadanya.
"Adakah kau melihat Makhluk itu ?
"Ya aku melihatnya" jawab Nabi.
"Duduklah di samping kiriku...!!! pintanya kembali
Dan Nabipun melakukannya.
"Adakah engkau kini melihatnya???
Nabi kembali mengiyakan.
Khadijah lalu membuka penutup kepalanya dan menampakkan rambut, leher dan sebagian tubuhnya.
"Adakah engkau masih melihatnya???
Nabipun memandang sekeliling dan kemudian berkata :
"Tidak, aku sudah tidak lagi melihatnya"
Khadijah tersenyum dan berkata :
"Yang datang kepadamu itu bukanlah setan yang terkutuk, ia adalah Malaikat Tuhan..."
Jawaban Khadijah ini didasari kepandaian dan pemahamannya sesuai dengan kitab-kitab terdahulu yang selama ini dia baca, bahwa malaikat akan menjauh ketika aurat seseorang terlihat dan tidak demikian halnya dengan setan.
Khadijah adalah wanita dengan keimanan sempurna, hatinya kuat laksana baja, kokoh laksan batu karang. Keimanan yang menjadikan sama baginya hal yang gaib dan yang terang terangan, menjadikan yang tak kasat mata serasa dipandang begitu nyata.
Kesedihan pertama Khadijah sesudah kenabian saat putranya Abdullah meninggal.
Putra tercintanya meninggal saat Khadijah masih menyusuinya.
Nabi Muhammad SAW masuk ke kamar dan mendapati Khadijah menangis duka atas kematian anaknya itu, ia berkata sambil mengusap air matanya yang mengeras.
"Bahkan air susuku masih mengalir untuknya. Andai saja ia hidup sampai setidaknya menyelesaikan penyampihannya.
Nabi mendekatinya, menghiburnya dengan berkata :
"Untuknya telah dipersiapkan seorang bidadari yang menyusuinya di surga hingga selesai masa menyusui"
Mendengar itu Khadijah menghembuskan nafas kelegaan. Ia tersenyum dan berkata :
"Kini aku menjadi lebih tenang"
Nabi lalu menawarkan kepadanya sesuatu yang pasti dapat menghibur ibu yang ditimpa kemalangan sepertinya.
"Jika engkau mau, aku bisa memperdengarkan kepadamu suara anak kita dari surga"
Namun Khadijah tidak serta merta menerima, ia tersenyum dan berkata lirih :
"Tidak perlu ya Rasulullah, aku percaya pada Allah dan Rasul-nya"
Duhai... Dia menolak diperdengarkan suara putranya di surga, karena begitu yakin pada apa yang disampaikan oleh suaminya. Ia paham semua yang Nabi ucapkan adalah wahyu dari Allah, ia tidak memerlukan bukti, semua yang disampaikan Nabi adalah pasti.
Pernahkan kau lihat keimanan seperti itu ???
Pernahkah kau dengar keyakinan yang sebegitu mantap ???
Sungguh inilah yang layak disebut iman sempurna...!!!
dikutip dari buku PILAR CAHAYA ( Kisah 4 sahabat mulia Nabi SAW )
Karya : Halimah Alaydrus
#apakah cerita ini bermanfaat buat anda ?
Silahkan jawab di kolom komentar

KHADIJATUL QUBRA - Part 1

Khadijah Al qubro bintu Khuwailid


Saat Nabi Muhammad SAW dilahirkan, Siti Khadijah adalah salah satu dari sekian banyak Kawan Aminah yang datang menjenguk bayinya. Sambil memandang bayi itu Khadijah berfikir " Andai saja aku sebaya dengannya hingga dapat kuhabiskan masa kecil bersamanya.

Rupanya Allah Sang Maha mendengar tidak melupakan harapan Khadijah saat itu, meski tidak bersama dimasa kecil tapi Allah mentakdirkan mereka bersama dimasa dewasa.

tahun tahun berikutnya Khadijah taklagi mengingat Muhammad.
Sampai suatu saat Khadijah membutuhkan seseorang yang dapat dipercaya meniagakan barang barangnya ke negri Syam nama Muhammad kembali didengar.

Dia tidak pernah berdusta, dia selalu bisa dipercaya, Dia Al Amin, begitulah cerita yang didengar oleh Khadijah.

Akhirnya Khadijah mempercayakan dagangannya kepada Muhammad. Berangkatlah Muhammad bersama budak laki-laki Khadijah yang bernama Maysaroh.

Sekembali dari perjalanan, Maysaroh menyampaikan cerita tentang Muhammad yang membuat Khadijah memutuskan sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

"Muhammad sangatlah jujur dan santun dalam perniagaan dan bersama kami mendapat untung besar. cerita Maysaroh kepada Khadijah, tetapi bukan itu yang akan kuceritakan padamu wahai Sayyidah, kemana saja berjalan selalu ada awan yang menaungi kami, maaf bukan kami tepatnya tetapi Dia, sebab tatkala aku tak berjalan bersamanya Dialah yang ternyata dinaungi awan itu.
dan kejadian lebih ajaib lagi terjadi saat perjalanan pulang, Kami dihampiri oleh seorang pelayan saat kami beristirahat di bawah sebuah pohon. Ia meminta kami menemui tuannya yaitu seorang pendeta ahli kitab bernama Bukhaira.
akulah yang datang menemuinya.
Pendeta itu bertanya tentang Muhammad, aku jawab setahuku, namun saat aku berniat mengelabuinya dia ternyata telah mengetahui tentang teman Quraisy dari keyatimannya, siapa yang mengasuhnya, bahkan sampai kebiasaan-kebiasaannya 
Kemudian pendeta itu memandang keluar jendela, melihat padang luas yang hanya ada satu pohon dimana Muhammad tengah bernaung dibawahnya, sambil berkata "
"Ketahuilah Nak... seorang yang  kini tengah bernaung di bawah pohon itu adalah seorang Nabi" ujar pendeta itu.

inilah yang ingin kusampaikan padamu wahai Sayyidah, ujar Maysaroh mengakhiri kisahnya.

Mendengar cerita ini Khadijah jadi teringat akan mimpinya dimasa yang lalu

Berpuluh tahun yang lalu Khadijah pernah bermimpi melihat cahaya turun dari langit ke dalam rumahnya, cahaya itu begitu  terang hingga menutupi seluruh bagian rumah lalu menerangi jagad raya.
Keesokan harinya Khadijah bergegas pergi menemui saudara sepupunya pendeta Nasrani yang bernama Warakah bin 
Naufal untuk menanyakan makna mimpinya yang aneh itu.

Dia menjawab dengan mata berbinar penuh kebahagiaan
" Bergembiralah... bergembiralah wahai putri pamanku... karena mimpimu bermakna bahwa Tuhan akan memuliakanmu dengan cahaya yang akan masuk ke dalam rumahmu. Aku berharap cahaya itu adalah cahaya kenabian.

kisah Maysaroh juga mengingatkan Khadijah pada suatu kejadian saat Khadijah Tawaf dan berdoa agar mimpinya jadi kenyataan.
Saat itu datang seorang Rahib Yahudi berkata dengan suara lantang:
" Wahai wanita Quraisy... hampir tiba saat munculnya seorang Nabi dari negri ini, siapa diantara kalian yang menjadi istrinya, bersiaplah...!!!

Namun tahun tahun berlalu tidak terjadi apa apayang diperkirakan oleh Khadijah Ia pun menikah dengan Abu Halah dan dikaruniain dua orang anak Hindun dan Halah. Namun pernikahan tidak bertahan lama sang suami meninggal dunia diusia muda. Kemudian Khadijah menikah lagi dengan Atiq bin A'idz  dikaruniai anak yang juga diberi nama Hindun. Lelaki itupun meninggal mewariskan harta perniagaan yang cukup besar. menjadikan Khadijah Janda kaya di kota itu.
Tidak terpikir oleh Khadijah akan menikah lagi setelah itu. karena usianya yang tak muda lagi sehingga setiap lamaran yang datang di tolaknya.
Ia juga sudah melupakan mimpi dan doanya andai tidak karena Cerita Maysaroh yang menceritakan tentang Muhammad.

#BERSAMBUNG......

Dikutip dari buku PILAR CAHAYA ( 4 Sahabat Mulia Nabi SAW ) karya Halimah Alaydrus

SITI KHADIJAH QUBRA - Part 2

KHADIJAH AL QUBRO BINTU KHUWAILID
part #2

Kini mimpi itu mungkin menjadi nyata, doa itu bisa terijabah. Khadijah akan menikah dengan Nabi yang ditunggu. Tapi bagaimana caranya... ??

Berhari-hari Khadijah memikirkan hal itu, dan ketika tekadnya telah bulat Khadijah mendatangi sahabat terdekatnya Nafisah.
" Kawan aku lihat pada diri Muhammad hal yang istimewa, tak kudapati pada diri selainnya. Ia begitu jujur dalam berkata, santun perangainya, mulia garis keturunannya. Aku telah mendengar dari budak lelakiku ucapan seorang ahli kitab, aku rasa Ia adalah seorang Nabi yang diberitakan para pendeta "
Cerita Khadijah kepada Nafisah.

Lantas apa yang membuatmu begitu gelisah, wahai Khadijah ???
Khadijah terdiam cukup lama sebelum memutuskan berbicara :
" Aku ingin jadi istrinya " jawab Khadijah
Hanya saja aku tak tahu bagaimana menyampaikan hal itu kepadanya.

Keduanya terdiam 
"Apakah kau memperkenankan aku mengaturkannya untukmu ??? suara Nafisah memecah keheningan panjang itu.

Khadijahpun tersenyum dan mengangguk
" Tentu... lakukanlah yang kau mau, kawan..."

Hari berikutnya mulailah Nafisah mencari tahu keberadaan Muhammad, mencari celah waktu yang tepat, hingga ketika dilihatnya Muhammad seorang diri iapun mendekatinya, menyapa dan memberanikan diri bertanya :

" Mengapa engkau belum menikah diusia ini, wahai Muhammad ???

Muhammad menunduk malu dan berujar :

" Aku tak punya cukup harta untuk melakukannya "

"Bagaimana jika engkau tak perlu memilikinya ?
Bagaimana jika diajukan kepadamu kecantikan, kemuliaan, harta dan garis keturunan ?
Apakah kau mau menerimanya ?

"Siapa yang kau maksudkan, wahai Nafisah ???

"Khadijah, kawanku itu " jawab Nafisah tanpa ragu.

Muhammad terdiam, wajahnya merona merah, kepalanya semakin menunduk semakin dalam.

"Bagaimana aku dapat melakukannya ???
tanyanya kemudian.

"Jika engkau setuju, serahkan urusan ini kepadaku, aku akan mengaturkannya untukmu.

Setelah mendapat persetujuan Muhammad, Nafisahpun bergegas memberi kabar gembira itu kepada Khadijah. Khadijahpun tidak membuang waktu segera menemui sendiri lelaki calon Nabi itu.

"Wahai putra pamanku.. melihat kebaikan akhlakmu, kejujuran ucapanmu dan keindahan perangaimu, aku tertarik untuk menikah denganmu. Jika engkaupun setuju, sampaikanlah kepada paman-pamanmu untuk mengusahakan hal itu".

Muhammad menyampaikan kepada pamannya Abu Thalib yang disambut dengan suka cita olehnya. Lalu Ia datang ke rumah Khadijah untuk menyampaikan jawaban atas pinangan tersebut.

Kini semua sudah setuju, tak ada lagi aral melintang di jalan mereka.
Saat itulah Khadijah menyampaikan hal yang Ia rasa penting untuk diketahui oleh calon suaminya :

"Wahai Muhammad... Sungguh demi Allah. Engkau harus tahu bahwa aku ingin menikah denganmu bukan karena berharap sesuatu, aku melakukannya karena kukira engkau adalah Nabi yang akan diutus, Rasul yang kedatangannya ditunggu dan diberitakan oleh para Rahib dan Pendeta. Dan jika itu benar, aku berharap engkau tidak menyia-nyiakan perbuatanku... ajaklah aku kepada Tuhan yang kelak akan mengutusmu itu".

Muhammad menjwab :

"Aku tidak tahu kebenaran ucapanmu itu, wahai Khadijah... Namun demi Allah, jika benar aku menjadi seperti yang kau kira, aku tidak akan menyia-nyiakanmu sampai kapanpun. Dan jika tidak, maka Tuhan yang engkau telah berbuat kebaikan ini karena-Nya Dia pasti tidak akan pernah menyia-nyiakanmu.

Akhirnya pernikahanpun dilangsungkan dengan penuh kegembiraan.

#BERSAMBUNG... 

dikutip dari buku : PILAR CAHAYA ( Kisah 4 sahabat mulia Nabi SAW)
karya : Halimah Alaydrus

APAKAH INI PERINTAH TUHANMU !!!???

Ikhlas

*"SITI HAJAR PROTES"

    Mengapa suaminya meninggalkan dia dan Ismail anaknya yang masih kecil di padang pasir yang tak ada siapapun dan tidak ada apapun ? Ia hanya menduga bahwa ini akibat kecemburuan Sarah, istri pertama suaminya yang belum juga bisa memberinya putra. Hajar mengejar Ibrahim AS, suaminya, dan berteriak: *"Mengapa engkau tega meninggalkan kami di sini, bagaimana kami bisa bertahan hidup?* Ibrahim AS terus melangkah meninggalkan keduanya, tanpa menoleh, tanpa memperlihatkan air matanya yang meleleh membasahi pipinya.

    Perasaannya terjepit antara pengabdian dan pembiaran. Hajar masih terus mengejar sambil terus menggendong Ismail, kali ini dia setengah menjerit, dan jeritannya menembus langit. "Wahai suamiku, ayahanda Ismail, Apakah ini Perintah Tuhanmu ?" Kali ini Ibrahim AS, Sang Khalilulloh, berhenti melangkah. Dunia seolah berhenti berputar. Malaikat yang menyaksikan peristiwa itu pun turut terdiam menanti jawaban Ibrahim AS. Butir pasir seolah terpaku kaku. Angin seolah berhenti mendesah. Pertanyaan atau lebih tepatnya gugatan Hajar membuat semuanya terkesiap. Ibrahim AS membalik tegas, dan berkata: Iya, ini perintah Tuhanku ! Hajar berhenti mengejar, dan dia terdiam. Lantas *meluncurlah kata-kata dari bibirnya, yang mengagetkan semua malaikat, serta menggusarkan butir pasir dan angin;* *"Jika ini perintah Tuhanmu, pergilah wahai suamiku. Tinggalkan kami di sini. Jangan khawatir, Allah akan menjaga kami."* Ibrahim AS pun beranjak pergi. Dilema itu sirna sudah. *Ini sebuah Pengabdian, atas nama perintah Allah, bukan pembiaran.* *Itulah IKHLAS...* *IKHLAS* _adalah wujud sebuah keyakinan mutlak, pada Sang Maha Mutlak._ *Ikhlas* adalah *kepasrahan, bukan mengalah apalagi menyerah kalah.* *Ikhlas* itu adalah _ketika engkau sanggup untuk berlari, mampu untuk melawan dan kuat untuk mengejar,_ namun.. engkau *memilih* untuk *patuh* dan tunduk.

Kisah Cinta Beda agama Putri Rasulullah SAW

9 Wasiat Sayyidina Ali RA kepada putranya

Ikhlas adalah sebuah kekuatan untuk menundukkan diri sendiri dan semua yang engkau cintai.* _Ikhlas adalah memilih jalan-Nya, bukan karena engkau terpojok tak punya jalan lain._ *Ikhlas bukan lari dari kenyataan. Ikhlas bukan karena terpaksa. Ikhlas bukan merasionalisasi tindakan, bukan mengkalkulasi hasil akhir.* _Ikhlas tak pernah berhitung, tak pernah pula menepuk dada._ *Ikhlas itu tangga menuju Allah.* _Mendengar Perintah-Nya,_ *Menaati-Nya.* *IKHLAS adalah IKHLAS itu sendiri. Murni tanpa embel² kepamrihan apapun. Suci bersih 100 persen, hanya karena Allah dan mengikuti Kehendak Allah, tidak yang lain. "IKHLAS ADALAH KARUNIA ALLAH YANG DIBERIKAN ALLAH KEPADA HAMBA-HAMBA YANG DICINTAI_NYA" Setelah ditinggal suaminya, Ibrahim, Hajar mengendong putranya Ismail. Sambil lapar dan haus Hajar terduduk setelah perjuangannya mencari air dari Shafa ke Marwa...dari Marwa ke Shafa sampai 7 x , sementara itu kaki Ismail mengepak-ngepak ke pasir dan keluarlah air, .... air zamzam, dan di situlah Hajar dan Ismail hidup selama belasan tahun. Setelah lsmail remaja datanglah Ibrahim dengan perintah Allah untuk menyembelih Ismail anak semata wayangnya...yg sangat dicintainya...yg lama dia harapkan..yg dikaruniai Allah setelah ia berumur 100 th...anak yg sangat sholeh... Ibrahim dan Ismail, ikhlas, patuh dan sabar akan perintah Allah...... ketika Ismail sudah dibaringkan dan siap disembelih ...... ternyata Allah SWT mengganti Ismail dengan domba yg besar.

Biografi Guru Sekumpul KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani

10 Seruan Bumi kepada Manusia

    Sekarang "Setiap kita adalah 'IBRAHIM' dan setiap Ibrahim punya 'ISMAIL'.....  Ismailmu mungkin 'HARTAMU', Ismailmu mungkin 'JABATANMU', Ismailmu mungkin 'GELARMU', Ismailmu mungkin 'EGOMU'. Ismailmu adalah sesuatu yang kau 'SAYANGI' dan kau 'PERTAHANKAN' di dunia ini.... Ibrahim tidak diperintah Allah untuk membunuh Ismail, Ibrahim hanya *diminta Allah untuk membunuh rasa 'KEPEMILIKAN' terhadap Ismail. Karena hakekatnya semua adalah milik Allah... Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menganugrahkan KESHALIHAN dan Keikhlasan Nabi Ibrahim serta KEIKHLASAN dan Kesabaran Nabi Ismail kepada kita semua. Karena di hadapan Allah hanya ketaqwaan kita yang diterima-Nya. Semoga kita digolongkan ke dalam orang yang bertaqwa mengikuti ajaranya dan senantiasa mendapat rahmat dari allah subhanahuwataala aamiin allahuma aamiin🤲🤲

by : Badrun Terapis

my Youtube

Facebook pans Fage

Tulisan di Blog ini:

APAKAH INI PERINTAH TUHANMU !!!???

Jelang Idul Adha Harga Cabe kecil Turun

MotoGP finlandia Gagal diadakan

9 Wasiat Sayyidina Ali bin AbiThalib RA

Cara membibit Biji Kurma

Siti Khadijah Al Qubro part 5

Kisah Cinta Beda Agama Putri Rasulullah SAW


Kisah Cinta Beda Agama Putri Rasulullah

Kisah Cinta Beda Agama Putri Rasulullah SAW.

Sayyidah Zainab bintu Muhammad SAW.



Jika ditanya tentang kisah cinta paling inspiratif dalam Islam, semua orang pasti akan menjawab kisah cinta Yusuf dan Zulaikha, Muhammad SAW dan Khadijah, atau Fathimah dan Ali bin Abi Thalib. Kisah ketiga pasangan ini selalu disebut-sebut dalam banyak tulisan.
Zulaikha yang sangat mencintai Yusuf selama bertahun-tahun, Muhammad SAW yang tetap bersedia menikahi Khadijah meski jauh lebih tua darinya, dan Fathimah dan Ali yang diam-diam saling mencintai. Melihat bagaimana mereka akhirnya dipersatukan dalam ikatan pernikahan, mejadikan kita sadar betapa kuasa Allah membuat skenario indah untuk setiap hamba-Nya di muka di bumi ini.

          ."Tapi tahukah, di antara 3 kisah tadi, masih ada satu kisah cinta lagi yang tidak kalah menariknya? Kisah yang mengabarkan pada kita, bahwa cinta itu bukan memaksakan kehendak. Kita tidak pernah dilarang untuk mencintai, namun saat tiba masanya untuk memilih antara cinta dan Allah, kita tidak akan punya jawaban lain selain tetap setia pada Allah. Muslim yang baik pasti akan menempatkan Allah di mahligai teratas dalam hatinya, hingga apabila seluruh manusia di muka bumi ini benci padanya, itu tidak akan jadi masalah selagi cinta Allah tetap mengucur deras untuknya.

          Inilah inti kisah cinta kali ini, yaitu kisah cinta putri Rasulullah, Zainab, dan seorang pemuda Qurays bernama Abil Ash bin Rabi. Inilah kisah cinta yang terjalin antara seorang Muslimah dan seorang Non Muslim. Kisah yang insyaAllah akan menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Abil Ash, Pemuda Qurays yang Telah Mencuri Hati Zainab.
Zainab dilahirkan saat Nabi berusia 30 tahun. Ketika mencapai usia perkawinan, Halah binti Khuwailid meminang Zainab untuk puteranya, Abil Ash bin Rabi, seorang lelaki mulia dengan kekayaan yang melimpah. Halah binti Khuwailid sendiri adalah saudara perempuan Khadijah binti Khuwailid. Khadijah juga telah yang mengasuh Abil Ash seperti anak kandung sendiri sehingga ia diijinkan keluar masuk rumah Rasulullah seperti rumah sendiri. Karena itu, sejak kecil ia bergaul dengan Zainab puteri Rasulullah seperti saudara kandung sendiri. Zainab sangat senang mendengar cerita perjalanannya dan cerita lain yang menarik.
Karena itulah pinangan Abil Ash diterima Zainab dengan suka cita, juga Rasulullah dan Khadijah. Pernikahan akhirnya digelar. Seluruh penjuru Makkah berbahagia atas bersatunya pasangan yang serasi ini.
Usai pesta pernikahan, Khadijah pergi menemui kedua suami isteri yang saling mencintai itu dan mendoakan agar keduanya mendapatkan berkah. Kemudian dia melepas kalungnya dan menggantungkannya ke leher Zainab sebagai hadiah. Sejak itu Zainab tinggal di rumah suaminya.
Islam Menjadi Anugerah Sekaligus Ujian Bagi Zainab

          Zainab dan Abil Ash memang selalu hidup dalam keharmonisan, namun perkawinan itu berlangsung sebelum turun wahyu kepada Rasulullah SAW. Ketika Islam datang, Zainab pun tanpa ragu langsung beriman. Akan tetapi Abil Ash tidak mudah meninggalkan agamanya. Maka kedua suami isteri itu merasa bahwa kekuatan yang lebih kuat dari cinta mereka berusaha memisahkan antara keduanya.
"Tidak akan tercapai tujuan di antara kita, wahai Zainab, kecuali engkau tetap dalam agamamu dan aku tetap dalam agamaku. Demi Tuhan, ayahmu bukanlah seorang yang tertuduh. Tetapi aku tidak ingin dikatakan bahwa aku meninggalkan kaumku, dan menjadi kafir mengingkari agama nenek moyangku hanya demi menyenangkan isteri.” Ucap Abil Ash saat baru saja pulang dari perniagaan.
Pasangan suami isteri itu terdiam sebentar sambil merenung. Keduanya kaget tatkala mendengar sebuah bisikan, "Jika agama memisahkan antara kedua jasad mereka, maka cinta mereka akan tetap ada hingga keduanya dipersatukan oleh sebuah agama."

NOTE: Zainab masih terus tinggal di Makkah bersama suaminya karena pada saat itu belum ada larangan pernikahan beda agama. Mereka baru berpisah setelah kepulangan Abil Ash (pasca menjadi tawanan perang Badr) karena telah turun QS Al-Mumtahanah 60:10 dan Al-Baqarah 2:221 yang melarang wanita muslimah hidup bersama sebagai suami istri dengan pria kafir.

Zainab dan Kalung untuk Menebus Sang Suami


          Hari berganti, tibalah saatnya Rasulullah untuk hijrah ke Madinah. Betapa sedihnya Zainab karena ia tidak bisa mengikuti sang ayah berhijrah, karena sang suami maupun keluarganya tidak mengijinkan. Hingga perang Badr berkecamuk, Zainab adalah satu-satunya Muslimah yang tinggal bersama kafir Qurays di Makkah.
Saat pasukan kafir Qurays dan Muslim bertemu di lembah Badr, Abil Ash merupakan salah satu orang yang berada dalam barisan kafir Qurays. Ia mmerangi pasukan yang dipimpin oleh mertuanya sendiri. Hingga akhirnya sejarah mencatat, pasukan Muslim yang kalah jumlah itu berhasil memenangi peperangan.
Tidak sedikit dari kafir Qurays yang kehilangan nyawa, sedangkan sisanya menjadi tawanan. Abil Ash masuk dalam daftar tawanan. Ia digiring menuju kota Madinah. Keluarga para tawanan di Makkah pun berbondong-bondong mengirimkan tebusan pada Rasulullah, salah satunya datang dari Zainab. Ia mengirimkan sebuah kalung pemberian sang Ibu untuk menebus suaminya.
Mengingat putrinya dan kalung itu, hati Rasulullah gerimis. Tiba-tiba wajah Khadijah hadir di depan matanya. Rasulullah tidak sampai hati. Beliau berkata, "Jika kalian tidak keberatan melepaskan tawanan (Abil Ash) dan mengembalikan harta miliknya, maka lakukanlah." Mereka menjawab, "Baiklah, wahai Rasulullah."
Abil Ash pun dibebaskan. Saat itulah ia berjanji pada sang mertua untuk membebaskan Zainab dan mengembalikan kepada beliau di Madinah.

          Abil Ash pun pulang ke Makkah bersama kalung yang tadi dikirimkan sang istri. Kini ia tahu betapa cinta dan kesetiaan Zainab tidak pernah berkurang untuknya, meski agama menjadi tembok pemisahnya.
Jarak Makkah dan Madinah tidak Mampu Menghapus Cinta di Hati Keduanya
Begitu sampai di rumah, Abil Ash mengucapkan terimakasih pada sang istri. Ia pun berkata, "Kembalilah kepada ayahmu, wahai Zainab." Ucapnya sambil berusaha berbesar hati.
Pada hari yang telah ditetapkan, Zaid bin Haritsah bersama seorang lelaki Anshor diutus Rasulullah untuk menjemput Zainab di pinggiran dusun di luar kota Makkah.
Abil Ash tidak kuasa menahan tangisnya saat melepas kepergian sang istri. Bagaimana dia mampu melepaskan orang yang dicintainya, sedang dia mengetahui bahwa, itu merupakan perpisahan terakhir selama kekuasaan agama ini berdiri di antara kedua hati dan masing-masing berpegang pada agamanya. Yang membuatnya lebih sedih lagi, ia tidak bisa mengantarkan Zainab keluar kota Makkah karena keadaan pasca perang saat itu.
Abil Ash pun mengutus saudaranya, Kinanah bin Rabi, untuk mengantarkan Zainab. Ia berpesan,
"Hai, Saudaraku, tentulah engkau mengetahui kedudukan Zainab dalam jiwaku. Aku tidak menginginkan seorang wanita Quraisy yang menemaninya keluar kota Makkah, dan engkau tentu tahu bahwa aku tidak sanggup membiarkannya berjalan sendirian. Maka temanilah dia menuju tepi dusun, di mana telah menungggu dua utusan Muhammad. Perlakukanlah dia dengan lemah lembut dalam perjalanan dan perhatikanlah dia sebagaimana engkau memperhatikan wanita-wanita terpelihara. Lindungilah dia dengan panahmu hingga anak panah yang penghabisan.
Rupanya perjalanan Kinanah membawa Zainab tidaklah berjalan mulus, karena kafir Qurays selalu menghalangi. Ketika Zainab berada di punggung unta, Hubar bin Aswad Al-Asadi menusuk perut unta dengan lembing, hingga Zainab terlempar jatuh dan mengeluarkan darah. Janinnya telah gugur di atas gurun pasir. Tapi ketabahan dan kemantapan hatinya yang dilandasi iman serta Islam, membuat keberaniannya semakin membara, hingga tetap mantap hijrah ke Madinah. Setelah melewati beberapa hambatan, Kinanah berhasil membawa Zainab pada waktu malam, lalu menyerahkannya kepada Zaid bin Haritsah dan temannya.Keduanya pergi mengantarkan Zainab kepada Rasulullah SAW.

          Berpisahlah Zainab dengan suami tercinta dan kedua buah hatinya. Cinta Abil Ash dan Zainab benar-benar diuji. Tidak ada lagi jalan untuk bertemu. Abil Ash tetap tinggal di Makkah. Ia selalu murung dan menyendiri karena sang belahan jiwa tidak lagi ada di sisinya. Zainab pun tinggal di Madinah bersama sang ayah. Ia jadi sering sakit-sakitan karena cinta dan kerinduan yang sangat dalam. Kalau saja bukan karena iman dan takwa yang menguatkan tekadnya, tentu ia akan tetap bersama Abil Ash hingga ajal yang memisahkan.
Selalu Ada Jalan Bagi Allah untuk Mempersatukan Dua Anak Manusia
Minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Suatu hari Abil Ash keluar bersama kafilah dagangnya menuju Syam. Saat perjalanan pulang dia berjumpa pasukan Rasulullah SAW yang berhasil merampas hartanya,syukur mereka tidak membunuhnya.

          Kini Abil Ash tidak punya apa-apa lagi. Bukan hartanya saja yang ludes, melainkan juga harta yang dititipkan orang-orang padanya. Bagaimana ia bisa sanggup kembali ke Makkah?
Di tengah keputus asaan itu, Abil Ash teringat Zainab, wanita yang begitu mencintai dan setia padanya. Maka diputuskan pada suatu malam Abil Ash memasuki Madinah dengan sembunyi-sembunyi. Ia berhasil bertemu Zainab dan segera mengemukakan maksud kedatangannysa, bahwa ia ingin meminta bantuan Zainab untuk melindunginya, dan jika bisa, ia juga berharap hartanya bisa dikembalikan.
Cinta di hati Zainab masih tersimpan rapi untuk Abil Ash, karena itu pula ia bersedia melindungi lelaki tersebut. Ketika masyarakat Madinah mengetahui keberadaan Abil Ash di Masjid, mereka segera berkerumun dan berniat untuk menangkapnya. Tapi kemudian Zainab berseru, "Hai, orang-orang, aku telah melindungi Abil Ash bin Rabi. Dia dalam lindungan dan jaminanku."
Rasulullah SAW yang sedang shalat menyelesaikan shalatnya, beliau segera menemui orang banyak dan bersabda :
"Wahai, orang-orang, apakah kalian tidak mendengar apa yang aku dengar? Sesungguhnya serendah-rendah seorang Muslim, mereka tetap dapat memberi perlindungan." Kemudian beliau masuk menemui puterinya. Zainab berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya jika Abil Ash ini dianggap keluarga dekat, ia masih putera paman. Jika dianggap jauh, ia bapak dari anakku, dan aku telah melindunginya.”
Rasulullah kemudian berpesan,"Wahai, puteriku, muliakanlah tempatnya dan jangan sampai dia menyentuhmu, karena engkau tidak halal baginya selama dia masih musyrik." Meski begitu, Nabi SAW tetap terkesan melihat kesetiaan puterinya kepada suami yang ditinggalkan.

        Singkat cerita berdasarkan permohonan secara halus Rasulullah SAW, harta Abil Ash bisa dikembalikan. Beberapa orang di antara para perampas berkata "Hai, Abil Ash, maukah engkau masuk Islam dan mengambil harta benda ini, karena semua ini milik orang-orang musyrik?"
Tahukah apa yang dijawab Abil Ash? Ia berkata,"Sungguh buruk awal Islamku, jika aku mengkhianati amanat yang dipercayakan padaku." Namun saat itu benih-benih iman sudah tumbuh subur di hatinya.
nbsp;       Inilah inti kisah cinta kali ini, yaitu kisah cinta putri Rasulullah, Zainab, dan seorang pemuda Qurays bernama Abil Ash bin Rabi. Inilah kisah cinta yang terjalin antara seorang Muslimah dan seorang Non Muslim. Kisah yang insyaAllah akan menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Abil Ash, Pemuda Qurays yang Telah Mencuri Hati Zainab.
Zainab dilahirkan saat Nabi berusia 30 tahun. Ketika mencapai usia perkawinan, Halah binti Khuwailid meminang Zainab untuk puteranya, Abil Ash bin Rabi, seorang lelaki mulia dengan kekayaan yang melimpah. Halah binti Khuwailid sendiri adalah saudara perempuan Khadijah binti Khuwailid. Khadijah juga telah yang mengasuh Abil Ash seperti anak kandung sendiri sehingga ia diijinkan keluar masuk rumah Rasulullah seperti rumah sendiri. Karena itu, sejak kecil ia bergaul dengan Zainab puteri Rasulullah seperti saudara kandung sendiri. Zainab sangat senang mendengar cerita perjalanannya dan cerita lain yang menarik.
Karena itulah pinangan Abil Ash diterima Zainab dengan suka cita, juga Rasulullah dan Khadijah. Pernikahan akhirnya digelar. Seluruh penjuru Makkah berbahagia atas bersatunya pasangan yang serasi ini.
Usai pesta pernikahan, Khadijah pergi menemui kedua suami isteri yang saling mencintai itu dan mendoakan agar keduanya mendapatkan berkah. Kemudian dia melepas kalungnya dan menggantungkannya ke leher Zainab sebagai hadiah. Sejak itu Zainab tinggal di rumah suaminya.
Islam Menjadi Anugerah Sekaligus Ujian Bagi Zainab

          Zainab dan Abil Ash memang selalu hidup dalam keharmonisan, namun perkawinan itu berlangsung sebelum turun wahyu kepada Rasulullah SAW. Ketika Islam datang, Zainab pun tanpa ragu langsung beriman. Akan tetapi Abil Ash tidak mudah meninggalkan agamanya. Maka kedua suami isteri itu merasa bahwa kekuatan yang lebih kuat dari cinta mereka berusaha memisahkan antara keduanya.
"Tidak akan tercapai tujuan di antara kita, wahai Zainab, kecuali engkau tetap dalam agamamu dan aku tetap dalam agamaku. Demi Tuhan, ayahmu bukanlah seorang yang tertuduh. Tetapi aku tidak ingin dikatakan bahwa aku meninggalkan kaumku, dan menjadi kafir mengingkari agama nenek moyangku hanya demi menyenangkan isteri.” Ucap Abil Ash saat baru saja pulang dari perniagaan.
Pasangan suami isteri itu terdiam sebentar sambil merenung. Keduanya kaget tatkala mendengar sebuah bisikan, "Jika agama memisahkan antara kedua jasad mereka, maka cinta mereka akan tetap ada hingga keduanya dipersatukan oleh sebuah agama."

NOTE: Zainab masih terus tinggal di Makkah bersama suaminya karena pada saat itu belum ada larangan pernikahan beda agama. Mereka baru berpisah setelah kepulangan Abil Ash (pasca menjadi tawanan perang Badr) karena telah turun QS Al-Mumtahanah 60:10 dan Al-Baqarah 2:221 yang melarang wanita muslimah hidup bersama sebagai suami istri dengan pria kafir.

Zainab dan Kalung untuk Menebus Sang Suami


          Hari berganti, tibalah saatnya Rasulullah untuk hijrah ke Madinah. Betapa sedihnya Zainab karena ia tidak bisa mengikuti sang ayah berhijrah, karena sang suami maupun keluarganya tidak mengijinkan. Hingga perang Badr berkecamuk, Zainab adalah satu-satunya Muslimah yang tinggal bersama kafir Qurays di Makkah.
Saat pasukan kafir Qurays dan Muslim bertemu di lembah Badr, Abil Ash merupakan salah satu orang yang berada dalam barisan kafir Qurays. Ia mmerangi pasukan yang dipimpin oleh mertuanya sendiri. Hingga akhirnya sejarah mencatat, pasukan Muslim yang kalah jumlah itu berhasil memenangi peperangan.
Tidak sedikit dari kafir Qurays yang kehilangan nyawa, sedangkan sisanya menjadi tawanan. Abil Ash masuk dalam daftar tawanan. Ia digiring menuju kota Madinah. Keluarga para tawanan di Makkah pun berbondong-bondong mengirimkan tebusan pada Rasulullah, salah satunya datang dari Zainab. Ia mengirimkan sebuah kalung pemberian sang Ibu untuk menebus suaminya.
Mengingat putrinya dan kalung itu, hati Rasulullah gerimis. Tiba-tiba wajah Khadijah hadir di depan matanya. Rasulullah tidak sampai hati. Beliau berkata, "Jika kalian tidak keberatan melepaskan tawanan (Abil Ash) dan mengembalikan harta miliknya, maka lakukanlah." Mereka menjawab, "Baiklah, wahai Rasulullah."
Abil Ash pun dibebaskan. Saat itulah ia berjanji pada sang mertua untuk membebaskan Zainab dan mengembalikan kepada beliau di Madinah.

          Abil Ash pun pulang ke Makkah bersama kalung yang tadi dikirimkan sang istri. Kini ia tahu betapa cinta dan kesetiaan Zainab tidak pernah berkurang untuknya, meski agama menjadi tembok pemisahnya.
Jarak Makkah dan Madinah tidak Mampu Menghapus Cinta di Hati Keduanya
Begitu sampai di rumah, Abil Ash mengucapkan terimakasih pada sang istri. Ia pun berkata, "Kembalilah kepada ayahmu, wahai Zainab." Ucapnya sambil berusaha berbesar hati. /div>
Pada hari yang telah ditetapkan, Zaid bin Haritsah bersama seorang lelaki Anshor diutus Rasulullah untuk menjemput Zainab di pinggiran dusun di luar kota Makkah.
Abil Ash tidak kuasa menahan tangisnya saat melepas kepergian sang istri. Bagaimana dia mampu melepaskan orang yang dicintainya, sedang dia mengetahui bahwa, itu merupakan perpisahan terakhir selama kekuasaan agama ini berdiri di antara kedua hati dan masing-masing berpegang pada agamanya. Yang membuatnya lebih sedih lagi, ia tidak bisa mengantarkan Zainab keluar kota Makkah karena keadaan pasca perang saat itu.
Abil Ash pun mengutus saudaranya, Kinanah bin Rabi, untuk mengantarkan Zainab. Ia berpesan,
"Hai, Saudaraku, tentulah engkau mengetahui kedudukan Zainab dalam jiwaku. Aku tidak menginginkan seorang wanita Quraisy yang menemaninya keluar kota Makkah, dan engkau tentu tahu bahwa aku tidak sanggup membiarkannya berjalan sendirian. Maka temanilah dia menuju tepi dusun, di mana telah menungggu dua utusan Muhammad. Perlakukanlah dia dengan lemah lembut dalam perjalanan dan perhatikanlah dia sebagaimana engkau memperhatikan wanita-wanita terpelihara. Lindungilah dia dengan panahmu hingga anak panah yang penghabisan."
Rupanya perjalanan Kinanah membawa Zainab tidaklah berjalan mulus, karena kafir Qurays selalu menghalangi. Ketika Zainab berada di punggung unta, Hubar bin Aswad Al-Asadi menusuk perut unta dengan lembing, hingga Zainab terlempar jatuh dan mengeluarkan darah. Janinnya telah gugur di atas gurun pasir. Tapi ketabahan dan kemantapan hatinya yang dilandasi iman serta Islam, membuat keberaniannya semakin membara, hingga tetap mantap hijrah ke Madinah. Setelah melewati beberapa hambatan, Kinanah berhasil membawa Zainab pada waktu malam, lalu menyerahkannya kepada Zaid bin Haritsah dan temannya.Keduanya pergi mengantarkan Zainab kepada Rasulullah SAW.

          Berpisahlah Zainab dengan suami tercinta dan kedua buah hatinya. Cinta Abil Ash dan Zainab benar-benar diuji. Tidak ada lagi jalan untuk bertemu. Abil Ash tetap tinggal di Makkah. Ia selalu murung dan menyendiri karena sang belahan jiwa tidak lagi ada di sisinya. Zainab pun tinggal di Madinah bersama sang ayah. Ia jadi sering sakit-sakitan karena cinta dan kerinduan yang sangat dalam. Kalau saja bukan karena iman dan takwa yang menguatkan tekadnya, tentu ia akan tetap bersama Abil Ash hingga ajal yang memisahkan.
Selalu Ada Jalan Bagi Allah untuk Mempersatukan Dua Anak Manusia
Minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Suatu hari Abil Ash keluar bersama kafilah dagangnya menuju Syam. Saat perjalanan pulang dia berjumpa pasukan Rasulullah SAW yang berhasil merampas hartanya,syukur mereka tidak membunuhnya.

          Kini Abil Ash tidak punya apa-apa lagi. Bukan hartanya saja yang ludes, melainkan juga harta yang dititipkan orang-orang padanya. Bagaimana ia bisa sanggup kembali ke Makkah?
Di tengah keputus asaan itu, Abil Ash teringat Zainab, wanita yang begitu mencintai dan setia padanya. Maka diputuskan pada suatu malam Abil Ash memasuki Madinah dengan sembunyi-sembunyi. Ia berhasil bertemu Zainab dan segera mengemukakan maksud kedatangannysa, bahwa ia ingin meminta bantuan Zainab untuk melindunginya, dan jika bisa, ia juga berharap hartanya bisa dikembalikan.
Cinta di hati Zainab masih tersimpan rapi untuk Abil Ash, karena itu pula ia bersedia melindungi lelaki tersebut. Ketika masyarakat Madinah mengetahui keberadaan Abil Ash di Masjid, mereka segera berkerumun dan berniat untuk menangkapnya. Tapi kemudian Zainab berseru, "Hai, orang-orang, aku telah melindungi Abil Ash bin Rabi. Dia dalam lindungan dan jaminanku."
Rasulullah SAW yang sedang shalat menyelesaikan shalatnya, beliau segera menemui orang banyak dan bersabda :
"Wahai, orang-orang, apakah kalian tidak mendengar apa yang aku dengar? Sesungguhnya serendah-rendah seorang Muslim, mereka tetap dapat memberi perlindungan." Kemudian beliau masuk menemui puterinya. Zainab berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya jika Abil Ash ini dianggap keluarga dekat, ia masih putera paman. Jika dianggap jauh, ia bapak dari anakku, dan aku telah melindunginya.”
Rasulullah kemudian berpesan,"Wahai, puteriku, muliakanlah tempatnya dan jangan sampai dia menyentuhmu, karena engkau tidak halal baginya selama dia masih musyrik." Meski begitu, Nabi SAW tetap terkesan melihat kesetiaan puterinya kepada suami yang ditinggalkan.

        Singkat cerita berdasarkan permohonan secara halus Rasulullah SAW, harta Abil Ash bisa dikembalikan. Beberapa orang di antara para perampas berkata "Hai, Abil Ash, maukah engkau masuk Islam dan mengambil harta benda ini, karena semua ini milik orang-orang musyrik?"
Tahukah apa yang dijawab Abil Ash? Ia berkata,"Sungguh buruk awal Islamku, jika aku mengkhianati amanat yang dipercayakan padaku." Namun saat itu benih-benih iman sudah tumbuh subur di hatinya.
Mereka pun tetap mengembalikan harta itu kepada Abil Ash demi kemuliaan Rasulullah SAW dan sebagai penghormatan kepada Zainab. Laki-laki itu pun kembali ke Mekkah dengan membawa hartanya dan harta orang banyak yang telah diamanahkan padanya.
Setelah mengembalikan harta kepada pemiliknya masing-masing, Abil Ash berdiri dan berkata, "Wahai, kaum Quraisy, apakah masih ada harta seseorang di antara kalian padaku?" Mereka menjawab, "Tidak. Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan. Kami telah mendapati kamu seorang yang jujur dan mulia."
Abil Ash berkata,
"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Demi Allah, tiada yang menghalangi aku masuk Islam di hadapan Muhammad SAW, kecuali karena aku khawatir mereka menyangka aku ingin makan harta kalian. Setelah Allah menyampaikannya kepada kalian dan aku selesai membagikannya, maka aku masuk Islam."

         Akhirnya Allah menunjukkan skenarionya yang begitu indah untuk Zainab dan Abil Ash. Keluarga yang pernah berpisah selama 6 tahun itu akhirnya kembali bersatu dalam satu atap rumah tangga bersama anak-anak mereka. Mereka kini tinggal dalam satu atap, satu iman dan satu perjuangan dalam Islam.
Sayang, suasana bahagia itu tidak berlangsung lama. Zainab meninggal mendahului suaminya, setahun setelah kembali berkumpul dalam satu atap rumah tangga dengan suaminya. Zainab meninggal dunia pada tahun 8 Hijriah dan Rasulullah SAW sangat sedih atas kepergiannya. Rasulallah saw sendiri turun ke dalam kuburan di saat pemakaman.
Zainab meninggal dunia setelah meninggalkan kenangan terbaik. Dia telah menjadi contoh terbaik dalam hal kesetiaan isteri, keikhlasan cinta dan kebenaran iman. Tidaklah mengherankan apabila suaminya berkata dalam suatu perjalanan ke Syam, "Puteri Al-Amiin, semoga Allah membalasnya dengan kebaikan dan setiap suami akan memuji sesuai dengan yang diketahuinya." Rasulallah saw bersabda mengenai Zainab, “Sesungguhnya ia adalah sebaik baiknya anakku dalam menerima musibah.”

Begitulah sahabatku, betapa Maha Kuasanya Allah. Jika Dia sudah berkehendak, tidak ada satu hal pun yang bisa menghalangi. Cinta Zainab dan Abil Ash hendaknya bisa kita jadikan pembelajaran tentang bagaimana mencintai yang benar. Saat ini banyak sekali kita dengar Muslim yang menggadaikan imannya demi menikahi seseorang yang tidak seiman, atau ada juga yang memilih pernikahan dengan dalih ‘Untukmu agamamu, dan untukku agamaku’.
Harusnya kisah Zainab menjadi peringatakan keras bagi kita bahwa Islam melarang pernikahan beda keyakinan. Pernikahan seperti itu bernilai zina sepanjang waktu. Andai ayat ‘Untukmu agamamu, dan untukku agamaku’ berlaku dalam pernikahan, tentu Zainab tidak pernah berpisah dengan Abil Ash hingga 6 tahun lamanya.
Jangan biarkan kita menjadi budak cinta, karena sesungguhnya syaitan senang sekali memanfaatkan cinta di hati kita. Ingatlah cinta kepada manusia tidak ada yang abadi apabila tidak berlandaskan pada Allah, sementara cinta kepada Allah akan terus dibawa hingga di kehidupan kemudian.

Wallahu a'lam bissawab

Umroh Plus Yaman #part2

UMROH PLUS YAMAN


Di dalam Al Quran disebutkan tentang ibadah umroh dalam Surat Al-Baqarah Ayat 196 :

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ وَلا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur),maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.




Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

تَابِعُوا بين الحجِّ والعمرةِ ، فإنَّهما ينفيانِ الفقرَ والذنوبَ ، كما يَنفي الكيرُ خَبَثَ الحديدِ والذهبِ والفضةِ ، وليس للحجةِ المبرورةِ ثوابٌ إلا الجنةُ

"Iringilah ibadah haji dengan (memperbanyak) ibadah umroh (berikutnya), karena sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana alat peniup besi panas menghilangkan karat pada besi, emas dan perak. Dan tidak ada (balasan) bagi (pelaku) haji yang mabrur melainkan surga." (HR Imam at-Tirmidzi).


Umroh plus Yaman

            Setelah selesai semua urusan dokumen keberangkatan dan kesehatan, tibalah saatnya kami untuk berangkat.

Sebelum berangkat kami selamatan ala kadarnya, hampir semua keluarga, sahabat, tetangga hadir pada saat itu.
Pada saat kami berkumpul kebanyakan dari mereka merasa khawatir akan perjalanan kami nanti. Mereka khawatir karena saat itu di Yaman Perang Sedang bergejolak.

Meski ada sedikit rasa takut, tapi saya dan istri sudah berniat dgn penuh keikhlasan demi memenuhi panggilan-Nya.

            saat keberangkatan kamipun tiba, jadwal pesawat yang akan kami tumpangi berangkat jam 07.00 wita. dari Balikpapan.
karena dari tempat kami ke balikpapan memakan waktu sekitar 6 jam, maka kami berangkat dari Bontang ba'da Isya. tengah malam kami sampai di Samarinda, kami sempatkan untukmampir di rumah KH. Syofaruddin ( Guru Udin ). Setelah bertemu dengan Guru Udin dan mendapat Do'a dari beliau kamipun pamit untuk melanjutkan perjalanan ke balikpapan.

            Pagi hari kami tiba di Bandara Sepinggan Balikpapan, kami langsung cek in. Tepat pukul 07.15 Pesawat kami berangkat dan sekitar 2 jam kemudian tiba di Cengkareng.
Saat tiba di Cengkareng Para petugas Dari Travel sdh Menunggu kami untuk mengurus koper-koper dan membawa kami ke Loung Umroh untuk beristirahat.

            Keberangkatan kami selanjutnya adalah Kuala Lumpur Malaysia,
Seperti Halnya di Sepinggan dan Cengkareng di Bandara Kuala Lumpurpun kami sudah ditunggu oleh para petugas dari Travel untuk mengurus koper-koper kami dan membawa kami ke Hotel. Kami sampai di Kuala Lumpur sekitar pukul 02.00 dini hari. setelah sarapan pagi kami cek out dari hotel. Oleh Pemandu kami dibawa pergi City Tour dari pukul 07.00 sampai pukul 16.00. Setelah selasai city tour kami langsung menuju bandara.
            
            Tujuan kami selanjutnya adalah Madina.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 9 jam kamipu tiba di Madina, Tak seperti di Kualalumpur di Madina cek dokumen memakan waktu yang lumayan lama, apalagi antrian yang begitu panjang. /span>
di bandara kami juga sudah ditunggu oleh petugas dari Travel untuk mengurusi barang-barang dan koper lalu membawa kami ke Hotel. di Madina Kami menginap di Hotel Assalihiyah.
Selama 5 hari kami di Madina semua kami isi dengan kegiatan Ibadah dan mengunjungi beberapa tempat yang menjadi agenda Resmi dari Travel.

            Tujuan kami Selanjutnya adalah Makkah Al Mukkarramah.

Setelah Agenda kegiatan di Madina selesai, ba'da Ashar kami berangkat menuju Makkah Al Mukkarramah. perjalanan kali ini berberda dengan perjalanan kami sebelumnya. perjalanan kali ini kami diminta untuk menggunakan pakaian ikhram. dalam perjalanan kami mampir di Ta'if untuk makan malam sekaligus mengambil mikat dan berniat umrah.
entah pukul berapa kami tiba di Makkah Al Mukarramah.
berbeda dengan di Madina, saat di Madina kami semua menginap di satu hotel yakni Assalihiyah, sedangkan di Makkah kami terbagi menjadi dua. 13 orang dari kami termasuk saya dan istri Menginap di Hotel Zamzam Pullman saya kebagian kamar lantai 12 no. 101. Dan yang lainnya menginap di Hotel Namirat zam. Selama di Mekkah kami jarang berada di hotel, karena jadwal Umroh kami padat, setiap orang dapat jatah 3 kali umroh.
Selama 5 hari kami berada di Makkah Al Mukarramah.

           Setelah semua agenda Umroh selesai, saatnya kami bersiap-siap untuk berangkat ke Jeddah. Untuk bepergian ke Negri Yaman saat itu tidak ada pesawat komersial kecuali pesawat carteran. Jadi kami lewat Negara Oman. Jalur perjalanan kami selanjutnya :
Jeddah Arab Saudi > 
Muscat Oman > 
Salalah Oman >
Hadramaut Yaman.

Perjalanan kami kali tak semulus perjalanan sebelumnya. Saat kami tiba di Bandara Jeddah hingga berjam-jam kami tidak mendapat kepastian berangkat. Alasan dari Pihak maskapai tidak ada penerbangan menuju Oman baik langsung menuju Salalah maupun melalui Muscat. Setelah beberapa jam kami menunggu kepastian berangkat akhirnya pihak Maskapai memberikan kepastian bahwa semua penerbangan menuju Oman untuk hari ini tidak ada, dan sampai kapan belum ada kepastian.
Akhirnya pihak Maskapai memfasilitasi kami hotel. Saat di Jeddah teman-teman kami banyak yang menggunakan kesempatan untuk jalan jalan, tapi saya tidak bisa karena kondisi kesehatan saya saat itu kurang fit.
Memasuki hari ke-2 kami di Jeddah akhirnya kami bisa berangkat ke Salalah Oman transit Muscat Oman.
              Saat di bandara saya sedikit mengalami masalah. Saat panggilan untuk naik pesawat kami berjalan menuju pintu tapi saat itu saya periksa Tiket saya koq tidak ada di tas, saya periksa semua isi tas , saku jaket dan saku lainnya tetap aja tidak ada. akhirnya saya teringat saat pemeriksaan di pintu masuk detektor tadi saya meletakkannya diluar keranjang barang. Sayapun akhirnya berlari cepat menuju pintu masuk yang jaraknya lumayan jauh, saat sampai di pintu masuk sebelum bertanya petugas security-nya langsung menunjuk ke atas meja, Alhamdulillah ketemu. Karena posisi saya sudah tertinggal dari rombongan, saya sedikit bingung karena saya kehilangan jejak rombongan.
Saya berfikir bagaimana cara bertanya, saya tidak bisa bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
Akhirnya tiket yang saya pegang saya angkat, petugaspun memandu saya.
Saat sampai di pesawat, hampir semua rombongan sudah diatas pesawat kecuali pemandu kami
Yaa Tarim Wa Ahlaha .... Perjalanan umroh plus Yaman ( Tar- Hadramaut )Dokumen perjalananku bersama PT. MAALI WISATA

Dokumen perjalananku bersama PT. MAALI WISATA Perjalanan umroh plus Yaman ( Tar- Hadramaut )

Dikirim oleh Ahmad Ramadhan pada Jumat, 16 Juli 2021
<



*edisi selanjutnya : Menuju Hadramaut Yaman

apa yang anda cari ?

SITI KHADIJAH QUBRA -# part 3

KHADIJAH AL QUBRO BINTU KHUWAILID. part #3   15 tahun berselang mereka dikaruniai 5 orang anak, 4 perpuan yang diberi nama Zainab, Umi K...